KISAH NABI SULAIMAN YANG MENGGILIR 70 ISTRI NYA DALAM SEMALAM DAN LUPA KATA INSYAALLAH OPTIONS

Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah Options

Kisah Nabi Sulaiman Yang Menggilir 70 Istri nya Dalam Semalam dan Lupa Kata Insyaallah Options

Blog Article

Disebutkan bahwa Nabi Sulaiman as mempunyai seratus orang istri dan di antaranya ada seorang istri yang dikenal dengan nama Jaradah, yang paling dicintainya dan paling dipercayai olehnya di antara semua istri-istrinya.

Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan.

“Saya akan menggilir one hundred istri akan melahirkan anak lelaki yang nanti akan berjihad di jalan Allh SAW. Namun, Sulaiman lupa untuk mengucapkan InshaAllah. Lalu, Sulaiman menggilir seluruh istrinya akan tetapi tidak ada yang melahirkan anak selain satu istri yang melahirkan setengah anak.

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْماً وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ

Jakarta - Nabi Sulaiman adalah salah satu nabi yang diberi mukjizat kekayaan dan kekuasaan. Dengan statusnya sebagai raja, tak ada satu pun yang tak bisa ia lakukan termasuk dalam memiliki istri yang banyak.

Setibanya di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu.

Imam Bukhori (2581) dan Muslim (2442) meriwayatkan dari Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berkata: “Para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah mengutus Fatimah binti Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada beliau, ia pun meminta izin kepada beliau, pada saat beliau berbaring bersama saya di atas tempat tidur saya, beliau pun mengizinkannya. Fatimah berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh para istri anda telah mengutus saya kepada anda bahwa mereka semua meminta keadilan tentang putri Abu Quhafah ?. Saya pun terdiam. Maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab: “Wahai putriku, tidakkah kamu mencintai apa saja yang saya cintai ?”. Dia menjawab: “Ya”. Beliau bersabda: “Maka cintailah ini (Aisyah)”. Aisyah berkata: “Maka setelah mendengar jawaban tersebut, Fatimah berdiri dan kembali kepada para istri beliau yang lain dan menyampaikan kepada mereka apa yang dia sampaikan kepada Rasululullah dan jawaban beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka mereka pun berkata: “Kami tidak melihat bahwa kamu bisa mewakili kita semua, maka kembalilah kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan katakanlah kepada beliau bahwa para istrinya menuntut keadilan tentang putri Abu Quhafah. Fatimah berkata: “Demi Allah saya tidak akan menyampaikan terkait dengan masalah itu lagi”. Aisyah berkata: “Maka para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengutus Zainab binti Jahsy salah satu istri beliau, dialah di antara istri-istri beliau yang berlomba dengan saya untuk mendapatkan simpati dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, saya tidak pernah melihat seorang wanita yang lebih baik agamanya dari pada Zainab, lebih bertakwa kepada Allah, paling jujur perkataannya, paling bisa menyambung silaturrahim, paling banyak bersedekah, paling mampu berkorban dalam hal perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah –Ta’ala-, hanya saja dia prilakunya keras dan mudah marah namun cepat kembali mereda.

Adapun istri-istri yang dimilikinya ini tentu atas ketentuan Allah SWT, yang mana kala itu masih diperbolehkan, bukan semata hawa nafsu belaka.

"Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti here perkembangan selanjutnya bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini.".

Wanita yang beriman lebih bisa bersabar dalam hal kecemburuan dari pada wanita lainnya; karena keimanannya dan karena mengembalikan akhir urusannya kepada akhlak dan agama.

Syahdan, dikisahkan bahwa pada kepemimpinan Nabi Daud as., terjadi sengketa antara seorang pengembala dan seorang tukang kebun. Tanpa disadari, kawanan kambing milik pengembala masuk ke kebun dan merusak tanaman yang ada di kebun tersebut.

Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa.

Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.

Lalu Sulaiman menggilir seluruh istrinya, akan tetapi tidak ada yang melahirkan anak, selain satu istri yang melahirkan setengah anak.

Report this page